Sinopsis Drama Korea : Lovely Runner Episode 08


 

Bertahun-tahun
berlalu dan cinta Sun Jae pada Sol masih tetap sama. Dia bahkan masih ingat
janjinya dengan Sol tentang kapsul waktu. Saat tau bahwa lokasi tempat kapsul
waktu itu akan di pugar, Sun Jae langsung datang ke sana sendirian tanpa
mempedulikan citra dirinya sebagai artis untuk menggali dan mengambil kapsul
waktu tersebut.

Meskipun
kapsul waktu sudah ada di tangannya, Sun Jae tetap membukanya. Dia tetap memegang
janjinya pada Sol, yaitu : membuka kapsul waktu itu bersama di tepi sungai Han pada
tanggal 01 Januari 2023. Dan pada hari yang telah ditentukan, Sun Jae pergi ke
sungai Han dan menunggu hingga berjam-jam sembari berlatih cara menyapa Sol. Namun,
meski sudah mencapai tengah malam, Sol tidak kunjung muncul. Yang ada, Sun Jae
kena tegur sama Dong Seok yang menyuruhnya tidak menunggu lagi karena orang
yang ditunggu mungkin sudah melupakan janji 15 tahun. Dong Seok juga menyuruh
Sun Jae untuk pulang karena sudah ada reporter yang melihatnya berdiri di tepi
sungai Han dan takutnya akan muncul artikel aneh padahal konser comeback Eclipse
tinggal beberapa hari lagi.

Akhirnya,
Sun Jae pulang dengan rasa kecewa. Dia membuka kapsul waktu itu sendirian. Di
dalamnya ada sebuah surat dan kotak jam tangan putar. Isi surat tersebut adalah
ucapan terimakasih pada Sun Jae karena sudah ada di dunia.

Pada
hari konser.

Hp
Sol terjatuh karena di tabrak seorang pria. Dan pria itu adalah supir taksi
yang mencoba menculik Sol, 15 tahun lalu. Nama supir itu adalah Kim Young Soo. Penampilannya
masih sama seperti dulu, kecuali sebuah luka di sudut mata kirinya.

Sun
Jae sedang beristirahat di ruang tunggu dan dia menemukan buket bunga yang
dititipkan Sol pada Dong Seok. Dia sangat kaget saat tau pengirim buket itu
adalah Im Sol. Dong Seok juga kaget karena Sun Jae ternyata benar-benar
mengenal Sol. Tanpa mempedulikan apapun, Sun Jae langsung berlari keluar gedung
konser untuk mencari Sol. Para fans tentu menggila melihatnya. Untungnya Dong
Seok ternyata cepat tanggap karena dia segera mengeluarkan mobil dan menyuruh
Sun Jae untuk masuk. Sun Jae meminta untuk diantarkan ke Jembatan Han.

Firasatnya
benar. Sol menunggunya di sana. Meski jarak mereka sangat dekat, tetapi Sun Jae
tidak punya keberanian untuk memanggilnya. Dia hanya mencoba menelpon Sol
berdasarkan nomor telepon yang ada di kartu nama. Saat mendengar suara orang
yang menelponnya adalah Sun Jae, Sol otomatis berbalik. Sun Jae ada di belakangnya.
Ini adalah pertemuan pertama setelah belasan tahun (kalau yang kecebur tidak
dihitung karena kan nggak saling nengok).

Sol
tidak bisa mengendalikan perasaannya. Matanya berkaca-kaca. Orang yang dia
sukai masih hidup dan berada di hadapannya. Dia berhasil menyelamatkannya.
Tapi, dia juga takut karena di kehidupan timeline pertama, Sun Jae ditemukan
bunuh diri usai bertemu dengannya (episode 01). Makanya, Sol mencoba
menghentikan Sun Jae pergi dan mengajaknya untuk bermalam bersama. Sun Jae
tentu terkejut tetapi malah menyetujuinya.

Tanpa
persetujuan managernya, Sun Jae masuk ke mobil Sol dan mengemudikannya. Di dalam
mobil, suasana sangat canggung. Sol berbasa basi menanyakan kabarnya. Sun Jae
juga balik menanyakan kabarnya.

Sun
Jae membawa Sol ke hotel Shelton. Sol mulai panik dan meracau kalau dia memang
mengajak untuk bermalam bersama, tetapi maksudnya bukan yang seperti ini. Intinya,
dia salah paham kalau Sun Jae mau mengajaknya untuk ehem… Sun Jae mau menjelaskan,
tetapi Sol terus saja bicara tanpa memberikannya kesempatan. Padahal, Sun Jae
hanya membawa Sol ke bar Shelton yang merupakan bagian dari hotel. HAHAHHAHA.
Sol sangat malu.

Sun
Jae kemudian bertanya alasan Sol mau bertemu. Sol menjawab kalau dia mau minta
maaf karena sudah tidak sengaja mendorongnya ke kolam kemarin. Dia benar-benar
tidak sengaja, bukannya mau balas dendam. Karena Sol yang bilang begitu, Sun Jae
tentu percaya. Dia juga akan mencabut gugatannya. Hm, ada sedikit kekecewaan
dalam nada bicara Sun Jae karena tujuan Sol bertemu hanya itu. Apa bukan karena
kapsul waktu? Sol malah nanya balik, apa dia ingat janji tersebut? Sun Jae salah
paham mengira kalau Sol lupa. Pada akhirnya, dia berbohong ke Sol kalau dia
tidak pergi memenuhi janji itu karena terlalu sibuk. Sol juga berbohong kalau
dia tidak datang. (Ihhhh, kenapa mereka bohong sih?)

Sebenarnya,
dari apa yang selama ini terjadi, jika dilihat dari sudut pandang Sun Jae, dia yang
paling menderita karena cinta sepihak. Bayangkan saja, dia suka pada Sol entah
di timeline pertama atau di timeline yang sudah diubah oleh Sol. Di timeline
pertama, dia menyukai Sol, namun berakhir menyalahkan diri sendiri selama
belasan tahun karena gagal menyelamatkan cinta pertamanya dari kecelakaan akibat
penculikan. Dan selama belasan tahun itu, dia hanya teringat betapa marahnya
Sol karena dia sudah menyelamatkannya dan membuatnya harus hidup lumpuh seumur
hidup. Sol di timeline pertama juga hanya menyukainya sebatas penggemar menyukai
idola.

Di
timeline yang sudah diubah oleh Sol, Sun Jae masih mencinta Sol. Namun, ada
secercah harapan ketika Sol tiba-tiba saja mendekatinya dan terus menaruh
perhatian padanya. Saat Sun Jae sudah yakin pada perasaannya dan menyatakan
cinta, jiwa Sol remaja kembali dan malah pacara dengan Tae Sung. Sun Jae yang
patah hati karena serasa dipermainkan, mencoba untuk move on. Tetapi,
lagi-lagi, jiwa Sol masa depan muncul dan mendekatinya. Sun Jae kembali
berharap hanya untuk dipatahkan kembali. Dia jua menyaksikan Sol yang diculik
dan berusaha keras menyelamatkannya. Namun, setelahnya, jiwa Sol remaja kembali
dan tidak mengenali Sun Jae.

Dan
sekarang, setelah 15 tahun, Sol kembali dan bilang tidak pergi menunggunya di
sungai Han seperti yang telah mereka janjikan. Meskipun, kita sebagai penonton
tau itu adalah kebohongan. Namun, aku merasa Sun Jae yang paling merasa di
permainkan oleh penulis.

Di
saat lagi mengobrol dengan Sol, Sun Jae mendapat telepon dari In Hyuk yang
menanyakan rumor kalau Sun Jae sekarang di hotel bersama seorang wanita. Dia
ingin tau siapa wanita itu sekaligus memperingati Sun Jae agar berhati-hati
karena reporter pasti sudah ada di dekat sana. Sun Jae jadi khawatir dan takut
Sol terlibat rumor dengannya, jadi dia akan pergi sekarang. Sol tidak mau dan
bersikeras mau bersamanya.

Dia
memaksa Sun Jae yang mau pergi untuk masuk ke dalam mobilnya. Dia juga
menurunkan sandaran mobil agar tidak terlihat ada Sun Jae di dalam mobilnya. Mereka
berhasil kabur dari para reporter di dekat sana. Dia juga menawarkan untuk
mengantarkan Sun Jae pulang. Namun, setelah sampai di depan gedung apartemen,
Sol menolak pergi dan beralasan kalau dia kebelet pipis. Dia mau pinjam toilet.

Dong
Seok lagi di tempat pesta bersama In Hyuk. Dan dia menceritakan saja semua yang
terjadi tadi, tentang Sol yang mengajak Sun Jae bermalam bersama. Palingan mereka
akan bermalam di rumah Sun Aje. In Hyuk langsung panik. Kenapa? Karena In Hyuk dapat
hadiah dari perusahaan game yang dia bintangi iklannya. Dan hadiah itu dia
buang di rumah Sun Jae tadi pagi.

Sun
Jae tidak tahu itu dan membawa Sol ke rumahnya. Betapa kagetnya dia saat masuk
ke dalam rumah dan menemukan ada standee karakter game wanita yang cukup
seksi. Untungnya Sol tiadk melihatnya. Sun Jae langsung menutupinya dan
menuntut Sol ke kamar mandi. Begitu Sol di kamar mandi, Sun Jae segera menyembunyikan
standee tersebut di dalam selimut di kamar. Huh! Dasar In Hyuk!! Dia hampir
membuat citra Sun Jae di mata Sol jadi rusak.

Sementara
itu, Bok Soon membawa nenek untuk ke rumah Geum. Saat mereka baru pergi,
terlihat ada seorang pria yang turun dari mobil dan melihat ke arah apartemen
keluarga Sol. Bok Soon menelpon Sol untuk menyuruhnya ke rumah Geum saat
pulang. Sol langsung bilang kalau dia akan menginap, jadi tidak akan pulang. Bok
Soon langsung setuju karena mengira Sol sudah punya pacar. Pembicaraan mereka
ini kedengaran sama Sun Jae yang ada di depan pintu.

Jantung
Sun Jae langsung berdebar-debar tidak karuan. Namun, begitu Sol keluar, dia
langsung bersikap sok keren dan tenang. Sol yang sudah bertekad tidak akan
pulang, mulai memikirkan alasan apalagi yang harus dia gunakan agar bisa tetap
tinggal. Dengan sikap aegyo, dia meminta izin Sun Jae untuk mengajaknya
berkeliling melihat rumah Sun Jae. Dan dengan mudahnya, Sun Jae mengiyakan. Sol
sangat antusias dan memuji rumah Sun Jae yang sangat besar dan mewah.

Selesai
melihat-lihat rumah, Sol sekarang mengajak untuk makan ramyeon bersama. Dan
lagi-lagi, dengan mudahnya Sun Jae mengiyakan seolah sudah terhipnotis.

Disisi
lain, In Hyuk akhirnya tau kalau wanita yang bersama Sun Jae bernama Im Sol. Dia
benar-benar sahabat yang baik karena dia tidak ingin Sun Jae terluka lagi. Bagi
In Hyuk, Sol adalah orang yang tidak tau terimakasih meski sudah diselamatkan. Dan
dia yakin kalau Sun Jae pasti akan kembali jatuh cinta pada Sol seperti orang
bodoh.

Yang
dikhawatirkan oleh In Hyuk memang benar terjadi. Sekarang, Sun Jae sedang
memasakkan ramyeon untuk Sol. Makanan sudah habis dan Sol kehabisan ide. Jadi,
yang bisa dilakukannya adalah pura-pura tidur. Eh, tapi kakinya malah tidak
berhenti bergerak karena gugup. Sun Jae bisa tau kalau dia hanya berpura-pura. Dia
menyuruh Sol untuk bangun sekarang.

“Apa
kamu benar-benar akan tidur di sini?” tanya Sun Jae.

Di
sekitar apartemen Sol

Satpam
menemukan ada orang mencurigakan di sekitar tempat parkir. Jadi, dia pergi untuk
menegur orang tersebut. Dan orang tersebut adalah Tae Sung.

Sol
kesulitan menjawab pertanyaan Sun Jae. Dia tidak tau harus membuat alasan apa. Sun
Jae menebak kalau Sol bertahan di rumahnya demi membujuknya agar mau menandatangani
kontrak film, kan? Jika dia memang salah paham, berikan alasan.

“Aku
khawatir kamu akan mati malam ini,” jujur Sol.

Jawaban
yang tidak dimengerti oleh Sun Jae. Namun, dia ingat dengan ucapan aneh Sol
dulu, soal mimpi buruknya makanya dia melarang Sun Jae berkompetisi karena dia
akan mengalami cedera parah. Sun Jae sulit menerima jawaban itu karena dia
baik-baik saja, jadi untuk apa dia mati? Sol juga tidak bisa menceritakan
secara detail. Dia hanya bisa merasa lega saat Sun Jae berkata bahwa dia tidak
mengalami depresi atau sejenisnya.

“Tapi…
kenapa kamu peduli setelah selama ini?” tanya Sun Jae.

Sol
terpaku. Diam. Pada akhirnya, dia hanya bisa meminta maaf dan pamit pulang. Namun,
saat hendak meletakkan piring kotor, karena terlalu gugup, Sol malah mengotori
bajunya. Sun Jae yang baik hati, meminjamkan bajunya untuk Sol. Dia menyuruh
Sol untuk berganti baju di kamarnya. Setelah Sol masuk, Sun Jae baru ingat
kalau kapsul waktu pemberian Sol ada di atas meja di samping tempat tidur. Begitu
Sol selesai berganti, Sun Jae langsung masuk dengan panik dan menyuruh Sol
untuk keluar. Setelahnya, dia segera menyembunyikan kapsul waktu tersebut.

Eh,
Sol malah mendadak masuk dan melihat standee yang disembunyikan Sun Jae.
Dia salah paham mengira Sun Jae punya hobi seperti itu. Sun Jae panik karena
Sol salah paham dan menjealskan itu bukan miliknya. Sol malah terus saja
bersikap seolah dia bisa memaklumi hal itu dan itu bukan masalah. Sialnya, In
Hyuk ternyata datang ke rumah Sun Jae dalam keadaan mabuk. Sun Jae langsung
panik dan menyuruh Sol untuk segera sembunyi.

Meski
mabuk, In Hyuk secara samar sempat melihat ada wanita di rumah Sun Jae. Sun Jae
langsung berdalih kalau dia salah lihat. Dia juga memarahi In Hyuk karena
selalu datang ke rumahnya untuk mandi. In Hyuk yang mabuk berat, terus meracau.
Racauannya semakin banyak saat menemukan foto Sun Jae dan Sol yang diambil 15
tahun lalu. Dia tidak mengerti kenapa Sun Jae begitu mencintai Sol padahal dia
tidak begitu cantik.

Dia
mulai membahas soal Sun Jae yang selalu pergi ke rumah lama Sol setiap kali
mabuk. Padahal Sol udah pindah dari sana, tapi Sun Jae terus saja ke sana dan
memanggil-manggil nama Sol. Rumah itu kemudian dibongkar dan di ubah menjadi
taman. Meski begitu, Sun Jae tetap saja ke sana. In Hyuk sampai capek karena
dia terus menerus ke sana setiap kali mabuk. Dan setiap kali seperti itu, Sun
Jae selalu bilang itu terakhir kalinya dan akan melupakannya.

Dan
semua ucapan In Hyuk itu kedengaran sama Sol yang sedang sembunyi. Sun Jae
sangat malu dan menyeretnya ke kamar mandi. Saat itu, Sol keluar dari
persembunyiannya dan menemukan kapsul waktu. Dia akhirnya tau kalau Sun Jae
tidak melupakan janji mereka dan pergi ke sana.

Sun
Jae tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya mengantarkan Sol pulang. Suasana
sangat canggung.

Flashback

Setelah
kejadian penculikan yang terjadi, jiwa Sol remaja kembali. Dia tidak ingat yang
terjadi dan itu membuatnya semakin takut. Sun Jae yang tidak paham mengenai jiwa
Sol yang terus berganti, mengunjunginya untuk mengecheck keadaannya. Dia
khawatir karena Sol tidak pergi ke sekolah selama beberapa hari.

“Begini,
terimakasih. Aku sangat bersyukur. Tapi saat melihatmu, aku teringat insiden
itu. Itu membuatku takut. Jadi, aku tidak bisa menemuimu lagi,” ujar Sol
remaja, sambil menangis.

End

Ingatan
yang menyakitkan bagi Sun Jae. Bayangkan saja, orang yang kamu cintai bilang
kalau dia takut saat bertemu denganmu.

Sol
yang tidak tau apa yang sudah dikatakan jiwa remajanya, mulai membahas soal
kapsul waktu (arrgh, maaf saja, kalau seperti ini kan ada 2 orang Sol yang
tidak saling berkaitan. Entah gimana penulis akan menyatukan dua jiwa menjadi
satu ingatan). Sun Jae tidak lagi berbohong dan bilang kalau dia pergi ke
Sungai Han di tanggal 01 Januari. Pembicaraan langsung berhenti.

Meski
Sun Jae sudah mengantarkan Sol sampai di depan apartemen, Sol tidak kunjung
turun. Sun Jae sudah tidak ingin membahas hal itu lagi dan menyuruh Sol untuk pergi.

“Aku
juga ada di sana malam itu. Untuk menemuimu. Tapi, aku terlambat. Jadi, kita
pasti tidak bertemu,” jujur Sol. “Satu lagi. Aku… juga menyukaimu. Maaf karena
aku tidak menyatakan perasaan dan menyakitimu. Aku tau mendengar ini sekarang
tidak terlalu berarti bagimu. Aku tetap minta maaf. Tapi, aku tidak punya
pilihan lain saat itu. Aku sungguh tidak punya pilihan. Itu menyakitkan. Dan aku
juga menderita. Aku ingin memberitahumu jika ada kesempatan untuk bertemu lagi
denganmu. Bahwa aku juga menyukaimu. Bahwa aku merindukanmu. Aku merindukanmu
dengan segenap hatiku, Sun Jae. Aku rindu melihatmu seperti ini.”

Selesai
mengatakan semua itu, Sol masuk ke dalam apartemennya. Sun Jae terpaku. Mencoba
memahami maksud ucapan Sol. Satu yang dia pahami bahwa cintanya tidak bertepuk
sebelah tangan. Menyadari itu, Sun Jae berlari menaiki tangga, mengejar Sol yang
sudah naik lift. Tidak lagi ingin melewatkan kesempatan, keduanya saling berciuman.
Melepaskan rindu dan perasaan selama 15 tahun.

Sayang,
semua harus terhenti karena petugas datang untuk memeriksa apartemen Sol yang
katanya ada pipa pecah. Ya udah, terpaksa Sol membukakan pintu dan menutupi
wajah Sun Jae dengan syal. Dia beralasan ke petugas kalau pria itu adalah
kakaknya.

Saat
Sun Jae pergi, ada sebuah mobil yang mengawasi. Kim Young Soo, si penculik.

Hati
Sun Jae sangat bahagia karena akhirnya cintanya terbalas. Dia tidak bisa
berhenti tersenyum.

Sol
juga begitu. Meskipun lagi dimarahin, dia masih tetap tersenyum. Senyum Sol
baru hilang saat Bok Soon menelpon kalau Geum di usir dari rumah oleh Hyun Joo
karena kehilangan setengah tabungannya untuk investasi sama temannya.

Sol
pergi mengunjungi Hyun Joo di rumah sakit. Dia khawatir Hyun Joo akan
menceraikan Geum. Hyun Joo langsung menyangkal. Dia hanya marah tapi tidak akan
sampai cerai juga. Dia juga bisa paham kalau Geum pasti kesulitan karena mereka
sudah punya dua anak. Yang disesali oleh Hyun Joo adalah dia harus menikah
sebelum bekerja.

Saat
Sol berandai-andai, jika bisa kembali ke masa lalu, apakah Hyun Joo tidak akan
menikahi Geum? Hyun Joo tersenyum dan menjawab, jika dia tidak menikahi Geum,
apa mungkin takdirnya akan berubah? Anggap jika takdirnya berubah, tapi
bagaimana dia bisa yakin bahwa hidup barunya akan lebih baik? Dia bisa bahagia saat
ini, namun gimana dengan di masa depan? Siapa yang tau jika semua hal buruk
tiba-tiba terjadi? Tidak ada yang tau masa depa dan hidup yang akan kita
jalani.

“Meskipun
seseorang memberiku kesempatan untuk kembali ke masa lalu, aku tidak akan
pernah bertaruh dengan takdirku,” ujar Hyun Joo. “Jika aku tidak pernah
menikah, aku tidak akan pernah bisa melihat anak-anakku yang cantik.”

Selesai
mengunjungi Hyun Joo, Sol menelpon Sun Jae. Mereka saling bertukar ridu. Karena
hubungan mereka sudah baik, Sun Jae akhirnya menanyakan maksud hadiah jam putar
Sol.

“Aku
ingin waktumu terus berjalan, tidak berhenti,” jawab Sol.

Setelahnya,
mereka membuat janji untuk saling bertemu. Nanti malam.

Begitu
selesai kerja, Sun Jae mencoba menelpon Sol, tetapi hp Sol dalam keadaan mati. Seharusnya
mereka ketemu di rumah Sun Jae, tetapi ada si pengutit berjaket putih lagi. Jadi,
Sun Jae meminta managernya mengantarkannya ke hotel.

Sol
pergi ke apartemen Sun Jae. Dia baru sadar kalau hp nya mati dan langsung
menelepon Sun Jae begitu menyalakan hp. Tetapi, tidak diangkat karena Sun Jae
meletakkan hp-nya di meja. Sol pergi ke apartemen Sun Jae sekalian untuk
menjemput mobilnya. Eh, tapi dia malah menangkap penguntit Sun Jae. Pengutit itu
ternyata masih sangat muda.

Sol
membawanya untuk makan malam sekaligus menasehatinya. Umur penguntit itu masih
14 tahun.

Sun
Jae yang baru siap mandi, mencoba menelpon Sol, tetapi tidak diangkat. Tidak lama,
dia mendapat telepon dari Dong Seok yang ingin menanyakan kamar hotelnya. Belum
juga Sun Jae menyebutkan nomornya, bel kamar hotel Sun Jae sudah berbunyi.

Sol
masih bersama si pengutit. Dan saat itu, TV di kedai makan menyiarkan breaking
news mengenai artis yang diserang di kamar hotel dan tersangka berhasil kabur
dari TKP. Artis yang dibicarakan adalah Ryu Sun Jae. Dia kehilangan banyak
darah dan sedang dilarihkan ke RS untuk operasi darurat. Tersangka yang menusuk
Sun Jae adalah tersangka yang pernah di penjara atas pembunuhan tahun 2009 dan
baru dibebaskan beberapa hari lalu. Polisi sudah menyebarkan foto tersangka. Tersangka
itu adalah Kim Young Soo.

Sol
terkejut. Dia ingat jelas wajah Kim Young Soo. Supir yang menculiknya. Tetapi,
kenapa dia menyerang Sun Jae?

 

 

 

 



Source link

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*