Sinopsis Drama Korea : Lovely Runner Episode 07


 

Mari
kita mundur dan melihat timeline pertama, sebelum Sol kembali ke masa lalu.

Sol
dan Sun Jae berada dalam satu bus yang sama usai pulang sekolah. Hari sudah malam
dan Sol ketiduran di dalam bus. Saat tiba di halte tujuan, Sol masih belum
bangun juga. Sun Jae kebingungan, entah mau membangunkan Sol atau tidak. Pada
akhirnya, dia melewatkan kesempatan untuk membangunkan Sol karena bus sudah
kembali melaju. Perlahan, bus semakin kosong. Hanya sisa Sun Jae dan Sol. Saat
itu, In Hyuk menelpon Sun Jae dan menyarankan agar Sun Jae menemani Sol hingga
halte bus terakhir dan pura-pura kalau dia juga kelewatan perhentian. Gunakan kesempatan
tersebut untuk mengajak Sol bicara.

Saran
In Hyuk memang terdengar bagus, tetapi Sun Jae khawatir pada Sol karena semakin
ke ujung, jalanan semakin gelap. Makanya, Sun Jae segera mengakhiri telepon dan
menekan tombol berhenti di bus sebagai tanda pada supir kalau dia akan turun
pada perhentian selanjutnya. Setelahnya, dia akan membangunkan Sol agar turun
bersama. Sialnya, saat itu tas Sun Jae malah terjatuh. Ketika Sun Jae sibuk
memungut barangnya, Sol terbangun dan bergegas turun dengan panik karena sudah
melewatkan perhentian. Sun Jae terlambat menyadari itu. Saat dia selesai memungut
barangnya, Sol sudah tidak ada dan bus sudah kembali melaju. Supir juga menolak
untuk berhenti karena sesuai peraturan, mereka harus berhenti di tempat pemberhentian.

Sol
menunggu sendirian di halte yang gelap. Hujan mulai turun. Dia mulai gelisah
dan takut kalau sudah tidak ada bus lagi yang akan lewat. Beruntungnya, sebuah
taksi melintas. Sol langsung berlari untuk menghentikannya. Rasa senangnya berubah
menjadi rasa takut saat melihat ada pisau cutter dan tali tambang di bagian
bawah kursi penumpang. Sol langsung beralasan ke supir bahwa dia tidak jadi
naik karena Ibunya mengirim pesan akan menjemputnya. Namun, supir tidak
membiarkannya begitu saja. Dia menculik Sol.

Sol
diikat dan dibawa ke sebuah gudang kosong di dekat sana. Di saat yang sama, Sun
Jae akhirnya tiba di halte Sol berhenti tadi dan tidak menemukan siapapun di
sana. Sol yang di culik berusaha mencari kesempatan untuk kabur. Saat si supir
masuk ke dalam gudang dan meninggalkannya di dalam taksi, Sol bergegas memungut
pisau cutter yang ada di bawah jok kursi dan menggunakannya untuk memutuskan
tali yang mengikat tangannya. Setelahnya, Sol berlari sekuat tenaga untuk
menjauh dari sana.

Supir
keluar tidak lama kemudian dan menyadari Sol yang sudah kabur. Dia langsung
mengejarnya menggunakan taksinya. Mau sekuat apapun Sol berlari, dia tetap
kalah dari mobil yang melaju. Si supir juga seolah mempermainkan Sol dengan
terus mengikutinya tanpa berusaha menyalip. Dari jauh, Sun Jae melihat mereka.
Saat Sol sudah dekat jembatan, dia melihat seorang pria yang berlari ke arahnya
sambil meneriakkan namanya. Pria tersebut adalah Sun Jae. Ada secercah kelegaan
di hati Sol. Dia sudah sangat lelah berlari.

Tepat
di saat itulah, supir taksi mengebut dan menabrak Sol dengan sangat keras. Tubuh
Sol terpelanting tinggi dan jatuh ke dalam sungai. Kemudian, supir langsung
kabur sambil tersenyum sinis pada Sun Jae. Sun Jae tidak ada waktu untuk
mengejarnya karena yang penting sekarang adalah menyelamatkan Sol yang
tenggelam.

Supir
ternyata tidak kabur. Dia hanya menunggu hingga Sun Jae lengah untuk
membunuhnya. Dalam perkelahian tersebut, supir berhasil memutuskan jam tangan
Sun Jae (senjatanya menyabet tali jam tangan). Sun Jae berusaha keras untuk
tetap bertahan. Suara sirine polisi yang berpatroli terdengar. Supir yang panik
berusaha kabur, namun Sun Jae tidak membiarkannya. Dia menahan supir sekuat
tenaga agar tidak kabur. Polisi berhasil tiba dan menangkap supir.

Setelahnya,
Sun Jae sudah berada di rumah sakit bersama Sol. Dia hanya bisa menangis,
menyesal karena tidak membangunkan Sol lebih awal. Menyesal karena melewatkan
perhentian dengan Sol. Menyesal karena tidak lebih cepat tiba.

Dan
kembali ke masa setelah Sol mengulang waktu.

Im
Geum pulang ke rumah untuk mengambil charger-nya. Namun, rumah dalam keadaan
kosong. Tidak lama, Sun Jae datang dalam keadaan basah kuyup dan dengan panik
menanyakan dimana Sol pada Geum. Sun Jae bisa merasakan ada hal aneh terjadi. Apalagi
saat mendengar ocehan Geum soal Sol yang bilang tidak akan meninggalkan rumah
dan meminta Geum mengikatnya agar tidak pergi ke waduk. Sun Jae teringat suatu
hal, tentang Sol yang bercerita pernah mengalami kecelakaan mobil. Dan Geum
malah bilang kalau Sol tidak pernah mengalami kecelakaan apapun. Ini membuat
Sun Jae teringat hal lain lagi, tentang Sol yang bersikeras melarangnya
berkompetisi karena mimpi buruk.

Berdasarkan
informasi-informasi sepotong yang tidak masuk akal jika dirangkai, Sun Jae
segera pergi ke waduk. Dia ingin mempercayai firasatnya.

Sama
seperti di masa lalu, Sul di culik dan di bawa ke dekat gudang kosong di
sekitar waduk. Dan mengulang pengalaman yang dulu, Sol membuka ikatan tali di
tangannya dengan pisau cutter yang ada di bawah jok mobil. Setelah terlepas,
dia bergegas kabur. Namun, yang membedakan, Sol kabur setelah mengambil kunci
taksi. Dia ingin mencegah supir mengejar dan menabraknya dengan taksi di masa lalu.
Sol juga mengambil rute yang berbeda agar tidak melewati jembatan.

Supir
yang sadar kalau Sol kabur, bergegas mengejarnya. Dia terlihat kesal saat
menyadari Sol mengambil kunci taksinya. Namun, ternyata dia masih punya mobil
lain. Kejar-kejaran kembali terjadi. Namun, kali ini agak sulit karena jalur
yang Sol ambil.

Sun
Jae pergi ke kantor polisi di dekat waduk untuk melaporkan hilangnya Sol. Polisi
yang menerima laporannya adalah polisi yang sama seperti yang menerima laporan
Sol tempo hari. Dan responnya? Dia menolak mencari karena bisa saja Sol ke
warnet atau karaoke. Ah, tapi gadis yang waktu itu datang (Sol) juga bilang
akan terjadi sesuatu pada tanggal 01 September.

Sol
dan pelaku masih terus kejar-kejaran. Kini, mereka tidak kejar-kejaran di
jembatan tetapi di sekitar perkebunan. Fisik Sol perlahan lelah. Rasa lega
mulai muncul saat melihat di depannya adalah kantor polisi. Dan sama seperti
dulu, Sun Jae akhirnya menemukannya tepat saat Sol sudah mulai kelelahan
berlari. Sun Jae berlari sekuat tenaga ke arah Sol, namun, di belakang Sol
sudah ada supir taksi yang berusaha menabraknya.

Haruskah
aku menerima ini sebagai takdirku yang tidak terelakkan?

Tepat
saat Sol sudah menyerah, sebuah mobil berhenti di belakang Sol, menghalangi si
supir untuk menabrak Sol. Sun Jae juga akhirnya tiba di hadapan Sol. Supir yang
menyadari bahwa situasinya sudah tidak menguntungkan, langsung kabur dengan truknya.
Sol menangis karena akhirnya berhasil mengubah takdirnya. Mobil yang berhenti
di belakang Sol adalah mobil ayah Tae Sung. Dia berhenti karena melihat Sol
yang terduduk di jalan.

Jam
di tangan Sol berputar cepat, mengembalikannya ke masa depan.

Saat
Sol mendapatkan kesadarannya, dia berada di sebuah istana dan memakai pakaian
dayang.

Sementara
itu, Sol di masa lalu yang telah ditinggalkan jiwa Sol masa depan, sangat
kebingungan. Dia tidak mengerti kenapa bisa berakhir di jalanan. Dia juga tidak
ingat kenapa tangannya menggenggam kunci mobil. Dia juga tidak mengenali Sun
Jae. Dan sebelum semua pertanyaannya terjawab, Sol remaja pingsan.

Sol
dewasa juga sedang kebingungan karena memakai pakaian dayang. Dan di hadapannya
ada seorang Raja yang sedang bicara dengan dayang. Apa dia kembali ke masa
lalu? Joseon?! Sol panik dan mulai berteriak.

Cut!

Ternyata
Sol bukan sedang kembali ke masa lalu, melainkan sedang di tengah syuting. Sekarang
adalah tanggal 01 Januari 2023. Dan dia juga bukan aktris, melainkan seorang
staff di sebuah perusahaan produksi yang diminta untuk membantu syuting karena
kekurangan figuran. Dia bekerja di perusahaan yang dulu menolak mempekerjakannya
karena disabilitasnya. Yang paling membuat Sol bahagia adalah dia bisa
berjalan.

Setelah
semua kebahagiaan itu, dia baru ingat mengenai Sun Jae. Lagi-lagi masa depan
berubah. Sun Jae masih hidup saat ini. Sol sangat bahagia. Dia teringat dengan
janjinya di masa lalu yang mengajak Sun Jae untuk bertemu di tanggal 01 Januari
2023 pada tengah malam, di tepi Sungai Han.

Masalahnya,
sudah jam 00.05. Saat dia tiba, tidak ada siapapun di sungai Han. Sol masih
tidak menyerah dan pergi ke tempat dulu menanam kapsul waktu dengan Sun Jae. Tapi,
taman di sana sudah hiang. Meski begitu, Sol tetap lega karena setidaknya Sun
Jae masih hidup. Untuk melepaskan rasa rindunya, dia pergi ke apartemen dimana
Sun Jae tinggal berdasarkan informasi di internet. Takdir sepertinya masih belum
ingin mereka bertemu karena Sun Jae dan Sol saling melewatkan satu sama lain
meskipun berada sangat dekat.

Sun
Jae masih berteman akrab dengan In Hyuk. Hubungan mereka juga jauh lebih baik
dibandingkan saat Sol belum memutar waktu. Buktinya, In Hyuk bisa dengan santai
numpang mandi di apartemen Sun Jae. Eh, tapi sebagai idol, mereka tidak bisa
lepas dari yang namanya sasaeng fans. Seperti saat ini, ada seorang
wanita mengenakan jaket tudung putih berusaha menerobos password apartemennya dengan
menebak-nebak. Saat ketahuan, wanita itu bergegas kabur. Dan ini bukan pertama
kalinya si tudung putih melakukan penguntitan, jadi untuk kali ini, Sun Jae membuat
laporan ke kantor polisi.

Satpam
apartemen berusaha mengejar sasaeng fans tersebut. Tapi yang tertangkap
adalah Sol yang kebetulan ada di dekat sana dan memakai jaket yang sama seperti
fans tersebut. Sialnya, saat kabur fans itu sempat menabrak Sol dan menjatuhkan
papan banner yang di bawanya dan di pungut oleh Sol. Papan banner itu bertuliskan
: “Ayo tangkap Sun Jae dan lari.” Satpam dan polisi jadi semakin yakin kalau
Sol adalah sasaeng fans yang mereka kejar.

Sol
di bawah ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Bukannya fokus menjawab
polisi, Sol malah menangis haru dan memuji ketampanan Sun Jae. Ah, gimana
polisi nggak makin yakin kalau Sol adalah orang yang dilaporkan. Dia masih belum
menyadari alasan sebenarnya di tangkap dan malah sibuk bercerita mengenai
hebatnya takdir berubah karena perubahan yang dilakukan di masa lalu. Saat
sadar kalau dia ditangkap karena di kira sasaeng fans, Sol mengamuk. Dia
tidak habis pikir kalau ada pengutit yang mengikuti Sun Jae sampai rumah! Dasar
sampah!!!

“Dan
itu kamu,” ujar polisi.

Sol
membantah kalau itu dirinya. Dia hanya kebetulan di sana. Sebelum situasi
semakin rumyan, salah seorang polisi menghampiri dan memberitahu kalau Sun Jae
sudah mencabut gugatan karena tidak ingin ada artikel heboh terkait hal ini. Wah!
Bukannya senang, Sol malah kesal karena Sun Jae masih begitu baik. Udah gitu,
Sol malah menyuruh polisi untuk membujuk Sun Jae agar menuntut si penguntit. Wkwkwkwk.

Karena
Sol sangat ribut dan membuat pusing polisi, dia akhirnya di seret agar pergi
dari kantor polisi. Manager Sun Jae ternyata ada di sana dan melihatnya. Dia mengenali
pakaian Sol yang di deskripsikan sebagai sasaeng fans Sun Jae. Ah, tapi
wajah Sol juga tidak asing.

Di
apartemen Sun Jae.

In
Hyuk sedang menanyakan alasan Sun Jae menolak tawaran film. Biar In Hyuk bisa memahami
alasannya, dia menyuruh In Hyuk membaca sendiri naskahnya. Film nya berjudul
Hero. Ceritanya tentang seorang putri duyung yang menyeberangi Sungai Imjin dan
bertemu perwira militer Korea Utara. Kemudian, virus zombi tiba-tiba menyebar. Perwira
Korea Utara dan putri duyung membunuh zombi. Plot twist-nya, si Perwira Korea
Utara sebenarnya alien (HAHAHAHAHA. Kombinasi dari beberapa drama. Yang putri
duyung pasti inspirasinya dari drama Legend of the Blue Sea. Yang Perwira Korea
Utara dari Crash Landing on You. Yang zombi dari Train to Busan atau All of Us
are Dead. Terus alien dari My Love from the Star).

Lagi
sibuk membahas film, si manager datang sambil berlari untuk memberi kabar
mengejutkan. Stalker yang dilaporkan oleh Sun Jae adalah wanita yang bekerja di
perusahan produksi film Hero. Dia sangat ingat wajah Sol karena Sol yang
menyerahkan naskah film itu padanya. Ada dua kemungkinan kenapa Sol berusaha
menerobos apartemen Sun Jae : dendam karena naskah film di tolak atau dia
benar-benar stalker. Lebih baik mereka berhati-hati.

Sol
akhirnya pulang setelah beberapa jam ini keliaran. Bukan hanya masa depannya
yang berubah, tetapi juga kesukaannya. Sol di masa kini tidak mengenal Sun Jae.
Kamarnya tidak lagi dihiasi dengan pernak-pernik Eclipse dan Sun Jae. Dia juga
tidak memiliki jam tangan Sun Jae lagi. Intinya, karena dia mengubah satu hal
di masa lalu, dirinya di masa lalu jadi tidak berhubungan dengan Sun Jae.

Hm,
tapi tampaknya ada hal yang dilupakan Sol saat ini. Samar-samar, dia memimpikan
suatu kejadian seolah dia sedang di kejar di sebuah gedung. Kemudian ada orang
memanggil namanya. Terus ada kaca yang pecah. (argh, ini yang buat bingung. Gimana
caranya penulis akan menyatukan ingatan kehidupan yang dijalani Sol masa lalu
yang kehidupannya telah berubah dengan Sol dari timeline pertama?)

Sol
tidak terlalu memimpikan hal tersebut. Dia hanya fokus dengan dirinya saat ini.
Dia ingin menikmati masa depannya yang telah berubah. Btw, dia ingin tau apa
yang terjadi kepada penculiknya 15 tahun lalu? Ibu menjawab kalau penculiknya
sudah ditangkap dan di penjara. Tapi, Ibunya bilang kalau itu kejadian 14 tahun
lalu. (Hm, apa artinya ada penculikan lagi setelah dia di selamatkan Sun Jae?) Sol
tidak terlalu memikirkannya karena dia hanya bisa terus merasa bahagia setelah
tau bahwa dia punya mobil sendiri.

Dan
tubuhnya sepertinya bisa mengingat cara mengemudi karena dia bisa mengemudikannya
dengan lancar meskipu ini pertama kalinya bagi Sol saat ini.

Sol
juga sangat senang karena bisa bekerja di perusahaan. Ini adalah impiannya
sejak dulu (di timeline pertama). Rasa senang mulai menuap karena dia mendapat
teguran dari atasannya yang sudah mendengar kabar Sol di tangkap sebagai penguntit
Sun Jae. Sol menjelaskan kalau dia memang kebetulan ada di sana, tetapi bukan
dia penguntitnya. Jawabannya semakin membuat atasannya emosi. Seharusnya dia
tidak berkeliaran di sana jika tidak ingin ada kesalahpahaman! Lebih baik,
mereka luruskan semuanya. Dia akan mengatur pertemuan dengan Sun Jae dan Sol
harus menjelaskannya. Mereka harus bisa membuat Sun Jae bergabung dengan proyek
film Hero.

Sol
sangat tegang karena ini akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak dia
kembali ke masa depan. Namun, dia malah sudah membayangkan kalau Sun Jae tidak
mengenalinya. Ah, membayangkannya saja dia sudah menangis. Makanya, dia pamit
pergi ke kamar mandi sebentar. Saat mau kembali ke ruangan, dia malah mendapat
telepon dari Hyun Ju yang berteriak-teriak dan meminta Sol bergegas ke rumah
sakit. Dia akan melahirkan! Sol ikut panik dan bingung karena Hyun Ju hamil dan
akan melahirkan. Dia memutuskan untuk menemui Hyun Ju yang lebih urgent. Kebetulannya,
Sun Jae sudah ada di tempat pertemuan. Sol yang buru-buru keluar malah tidak
sengaja menabraknya dan membuatnya jatuh ke kolam kecil yang ada di depan pintu
masuk. Udah gitu, Sol malah nggak sadar. Dan saat dimintai pertanggung jawaban,
Sol hanya meminta maaf sekilas dan memberikan kartu nama. Manager Sun Jae, Park
Dong Seok, jadi agak kesal. Dia merasa kalau Sol sengaja menjatuhkan Sun Jae ke
kolam karena tidak mungkin dia tidak mengenali Sun Jae. Sun Jae jadi jengkel
dan tidak mau melihat kartu nama Sol. Dia hanya memerintahkan Dong Seok untuk
meminta ganti rugi pakaiannya yang basah hingga ke celana dalamnya. Wkwkwkwk.

Sol
udah di rumah sakit. Dia masih bingung karena Hyun Ju sekarang hamil dan akan melahirkan.
Yang lebih mengejutkan lagi, suami Hyun Ju adalah Im Geum. Dan anak yang lahir
bukan anak pertama melainkan anak kedua. Anak pertama mereka adalah perempuan
dan sudah cukup besar, sekitar usia TK.

Setelah
suasana agak tenang, Sol baru menghubungi kantor untuk minta maaf karena
tiba-tiba pergi. Seniornya tidak begitu mempermasalahkan karena Sun Jae juga
batal datang. Ah satu lagi, atasan mereka ingin Sol tidak ikut campur lagi karena
dia akan menyelesaikannya sendiri. Lagi pusing, Sol malah dapat SMS dari Dong
Seok soal kerugian akibat dia menceburkan Sun Jae. Dia mengirimkan semua foto
pakaian dan harganya termasuk celana dalam. Dan ganti ruginya sekitar 7.180.000
won. Sol nggak terima dan langsung mengirim pesan ke Dong Seok.

Dong
Seok lagi nggak ada di tempat. HP-nya di tinggal di mobil dan kebetulannya, Sun
Jae yang melihat SMS Sol. Dia juga nggak nyangka kalau Dong Seok benar-benar
menagihkan hingga celana dalam padahal dia hanya bercanda. Sun Jae sudah ingin
membatalkan minta ganti rugi, tapi belum selesai dia mengetik, Sol malah ngirim
pesan yang meragukan kalau dia benar-benar memakai pakaian bermerk. Sun Jae jadi
kesal karena merasa Sol menuduhnya penipu. Mereka mulai berdebat lewat SMS. Sun
Jae langsung memotret semua pakaiannya yang basah sebagai bukti.

Akal
sehatnya baru kembali saat Dong Seok masuk. Padahal Sun Jae baru saja kecebur,
tetapi sudah ada artikel yang tersebar. Sun Jae semakin kesal dan menyuruh Dong
Seok membatalkan permintaan ganti rugi tapi ajukan gugatan untuk Sol.

Sol
juga kesal.Tapi, sedikit terobati saat melihat keponakannya. Geum sudah
menyerah menjadi artis. Meski begitu, kini dia bahagia. Setiap kebahagiaan
pasti datang dengan harga.Tiba-tiba saja Geum teringat dengan Sun Jae karena melihat
posternya di rumah sakit karena memberikan donasi. Jika saja dia bersikap baik
pada Sun Jae, mungkin saja Sun Jae bisa menjadi paman dari anak-anaknya.

Sun
Jae sampai sekarang masih menyukai Sol. Dia tidak pernah melupakannya
sedikitpun. Hal ini bisa dibuktikan karena dia masih menyimpan fotonya bersama
Sol meskipun sudah 15 tahun berlalu.

Hari
yang baru.

Baru
pagi, Sol sudah dapat telepon ke kantor polisi. Dia diminta tanda tangan surat perjanjian
yang isinya akan menjaga jarak 100 meter dari Sun Jae dan kediamannya. Sol
menjelaskan untuk kesekian kalinya kalau dia bukan penguntit Sun Jae. Polisi tidak
percaya. Dia malah tidak habis pikir dengan Sol yang sudah dibebaskan
sebelumnya, tetapi malah menelpon Sun Jae dan bilang ingin minta maaf, tetapi
malah mendorongnya ke kolam. Sol bingung sedetik sebelum akhirnya sadar kalau
orang yang di dorongnya kemarin adalah Sun Jae. Dasar bodoh!!

Polisi
memberitahu kalau Sun Jae bisa menuntutnya, tetapi dia memberikan kesempatan
terakhir yaitu dengan surat perjanjian ini. Polisi juga agak kesal dengan Sol
karena sudah mengganggu Sun Jae yang sibuk menyiapkan konser. Sol agak bingung
karena seingatnya konser Sun Jae di adakan di akhir tahun dan sudah lewat. Saat
dia mencari beritanya, ternyata masa depan berubah. Konser akhir tahun di tunda
dan baru diadakan hari ini.

Sol
langsung bergegas ke gedung konser. Tetapi, meskipun dia tiba tepat waktu, dia
tetap tidak bisa masuk karena tidak punya tiket. Sol tidak habis akal dan menghubungi
Dong Seok agar bisa bertemu Sun Jae. Dong Seok melarang karena dia kan sudah tanda
tangan surat perjanjian juga. Sol masih belum nyerah dan meminta agar
setidaknya Dong Seok memberikan Sun Jae buket bunga yang sudah disiapkannya.

Dan
sama seperti di timeline pertama, Sol hanya bisa menengar dari luar konser Sun
Jae. Lagu yang sudah sering di dengarnya, mulai terasa berbeda karena dia kini tau
bahwa itu lagu yang diciptakan Sun Jae untuknya.

Konser
selesai. Salju turun. Seseorang menabraknya dan membuat hp nya jatuh hingga
layarnya retak. Ini sama seperti timeline pertama. Karena itu, Sol bergegas ke
Sungai Han. Di timeline pertama, mereka bertemu di sana usai konser.

Setelah
menunggu sekian lama, Sun Jae muncul di hadapannya. Sol berjalan ke arahnya dan
memayunginya.

“Bagaimana
kamu tau aku akan datang ke sini?”

“Sudah
kuduga kamu akan datang.”

“Bagaimana
jika aku tidak melihatmu? Kamu belum berubah. Mau pergi ke suatu tempat dan
minum teh? Apa sudah terlalu larut?”

Lagi
berbincang, Dong Seok datang dan memintanya bergegas untuk ke acara penutupan.
Sol langsung mencegahnya pergi. Dia takut kalau Sun Jae akan bunuh diri.

“Mari
menginap. Mari bermalam bersama,” ajak Sol.

Sun
Jae terdiam kaget dengan ajakannya.

 

 

 

 

 

 



Source link

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*